Baris Iklan

Selamat datang di blog kami.... perkenalkan kami ANIS ANISA I'AM KUNCORO ERIKA dan FERA! kami dari kelas XI IPA 1 dan bersekolah di SMA N 2 Wonosari

welcome

Jumat, 18 November 2011

Walang Goreng

Walang Goreng / Belalang Goreng

Orang dari daerah Gunung Kidul ( GK )mana yang tak kenal dengan kuliner yang satu ini, benar belalang goreng bagi sebagian perantauan dari gunung kidul dianggap sebagai Emas Merah yang sangat berharga, karena bagi mereka sangatlah sulit menemukan kuliner yang satu ini di daerah manapun selain dari daerah asalnya terkenal yaitu Gunung Kidul.

Banyak orang menganggap walang goreng / belalang goreng adalah extreme kuliner, karena perlu keberanian tinggi untuk bisa menikmati makanan yang satu ini, bagi yang tidak terbiasa menyantap makanan ini bisa-bisa tertkena alergi gatal-gatal.

Tak banyak orang mengetahui akan potensi keanekaragaman kuliner indonesia yang di hasilkan dari olahan belalang ini, biasa oleh penduduk setempat ( GK ) diolah menjadi beraneka masakan, seperti : bacem walang, keripik walang atau hanya sekedar diberi bumbu bawang terus digoreng itupun sudah nikmat, rasanya tidak kalah dengan rasa udang goreng.

Dikota asalnya, belalang dijual 1 rengteng ( kurang lebih 100 ekor ) bisa mencapai harga Rp. 20,000,- kerena memang faktor kesulitan yang lumayan sulit untuk menangkapnya dan juga tidak sembarang belalang yang bisa dikonsumsi, biasanya para pencari belalang mulai berburu sehabis hujan reda, dengan bermodalkan jaring kecil dan tongkat galah yang panjang, mereka mulai menyusuri area kebun ladang ( tegalan ). Karena memang dari segi ekonomisnya yang cukup mengiurkan, tak jarang kita bisa temui begitu banyaknya para pencari belalang, bahkan kadang - kadang kita bisa menemui pencari belelang yang berasal dari daerah lain, yang memang meraka sengaja mencari belalang dari daerah satu ke daerah yang lainnya.  Pernah terfikirkan, andaikata balalang bisa diternakan makan mereka tidak perlu jauh2 mencari belalang ke daerah lain yang jauh dari daerah asal mereka tinggal, dan mungkin itu bisa menjadi matapencaharian mereka selain berladang, sebab hampir 65% penduduk GK di perantauan yang apabila pulang kampung dan kemudian hendak kembali ke parantauan, pasti mereka akan mencari kuliner yang satu ini untuk dijadikan sebagai oleh-oleh pelepas rindu kampung halaman.

0 komentar:

Posting Komentar